Sabtu, 26 Februari 2011

sekilas tentang pergaulan remaja sekarang

kata pengantar
Assalammualaikum wr.....wb.......
 

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Sumber pemikiran ini berasal dari kelakuan dan pergaulan remaja saat ini. Mereka sekarang sangat rentan terkena imbas dari lingkungan dan pergaulannya. Para remaja banyak terjebak ke lembah hitam dan menyesatkan, seperti narkoba dan terkena penyakit HIV/AIDS. Awalnya para remaja hanya ikut-ikutan merokok atau bolos sekolah. Dan lama-lama akan terjebak dan sulit keluar dalam lingkaran sesat itu.


Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tulisan ini. Jadi kritik dan saran yang membangun sangat penulis perlukan. Penulis juga ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada ayahnya Apri yang telah membantunya dan juga terima kasih atas dukungan dari teman-teman seperjuangan. 

Wassammualaikum wr.wb.........


Penulis
Ema Srihandayanti(521000056)

B Morning, English Program

sekilas tentang pergaulan remaja sekarang
Buka menjadi hal yang tabu lagi tentang masalah pergaulan remaja pada jaman sekarang. Tidak hanya di kalangan masyarakat biasa tetapi juga di lingkungan  pendidikan pergaulan bebas remaja sudah meraja lela. ada pun masalah pergaulan bebas yang sedang meraja lela di Indonesia saat ini adalah sek bebas. Sek bebas tidak dapat di elakkan lagi dari remaja jaman sekarang.
sek bebas ini memicu datangnya penyakit yang membahayakan remaja. sebagai contoh penyakit HIV/AIDS. Penyakit ini di sebabkan karena sering melakukan sek bebas dengan berganti pasangan.
Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua. 

Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja. 

Saya juga melihat beberapa remaja putra putri sedang berpelukan dengan santainya, berpegangan tangan serta bercanda ria sambil bermesraan masih menggunakan seragam SMP dan SMA mereka.  
 Sungguh sangat menyedihkan remaja kita sekarang. Di luar pantauan kita masih banyak lagi tingkah pola remaja yang meresah kan kita......


Dapat disimpulkan bahwa:

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang pendidik. Menjadi seorang pendidik diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas. Jadi diperlukan keseriusan untuk kita sebagai calon pendidik untuk mendidik para remaja tersebut.



Written by:
Nama     : Ema Srihandayanti
Kelas     : B pagi
Nim       : 521 0000 56
Prodi     : Bahasa Inggris (English)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar